BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Sel
merupakan unit (satuan, zarah) terkecil dari mahkluk hidup, yang dapat
melaksanakan kehidupan sel disebut sebgai unit terkecil karena sudah tidak
dapat dibagi-bagi lagi menajadi bagian yang lebih kecil yang berdiri sendiri.
Sel dapat melakukan proses kehidupan seperti melakukan pernapasan, perombakan
penyusunan, reproduksi, dan peka terhadap rangsangan.
Secara struktural, tubuh mahkluk hidup tersusun atas sel-sel secara fungsional, tubuh mahkluk hidup dapat menyelenggarakan kehidupan jika sel-sel penyusunanya itu berfungsi. Jadi, kegiatan tiap-tiap sel itulah yang membentuk organisme. Karena itu, sel mengandung materi genetik, yaitu materi penentu sifat-sifat mahkluk hidup. Dengan adanya materi penentu sifat-sifat mahluk hidup dapat diwariskan kepada keturunannya. Siat-sifat mahkuk hidup tergantung pada sifat sel secara individual.
Sel
sangat mendasar bagi ilmu Biologi sebagaimana atom bagi ilmu kimia : seluruh
organisme terdiri dari sel. Dalam hirarki organisme biologis, sel ini merupakan
kumpulan materi sederhana yang dapat hidup. Selain itu, terdapat beragam bentuk
kehidupan yang berwujud sebagai organisme bersel tunggal. Organisme yang lebih
kompleks , tcermasuk tumbuhan dan hewan, bersifat multiseluler ; tubuhnya merupakan
kerjasama dari berbagai jenis sel terspesialisasi yang tidak akan bertahan lama
jika masing-masing berdiri sendiri.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam
pelaksanaan praktikum banyak sekali dijumpai masalah maupun pertanyaan yang
mengharuskan sebuah jawaban.
Permasalahan
yang muncul adalah
Bagian
sel yang terlihat saat pengamatan
Persamaan
dan perbedaan sel bawang merah dan sel gabus.
Ada tidaknya inti pada sel
tersebut.
Bagaimana
ukuran inti sel jika dibandingkan dengan selnya.
Untuk
mengeliminasi masalah-masalah yang ada maka laporan ini akan memaparkan strukur
sel tumbuhan secara rinci.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pendahuluan
Organisasi seluler adalah susunan
bagian-bagian tubuh yang berupa kumpulan sel. Sel berasal dari kata latin Cella ang berarti ruangan kecil. Orang yang pertama
kali mengemukakan adanya sel adalah Robert
hooke (1665) yang melakukan pengamatan terhadap sayatan gabus
dengan menggunakan mikroskop. Dia melihat adanya ruangan-ruangan kecil yang
menyusun gabus tersebut ruangan-ruangan kecil itu diberinya nama sel. Saat ini
telah diketahui bahwa ruangan-ruangan kecil itu sebenarnya adalah sel-sel
gabus. Tersebut bukan sel yang hidup, melainkan sel yang telah mati, yang
kosong tanpa isi, meskipun demikian, istilah sel itu tetap digunakan hingga sekarang.
Brown
(1831) mengemukakan bahwa sel merupakan suatu ruangan kecil ang dibatasi oleh
memberan, yang didalamnya terdapat cairan (Protoplasma). Protoplasma terdiri
dari protoplasma atau sitoplasma dan inti sel atau nukleus didalam inti sel
terdapat plasma inti atau nukleoplasma.
Ukuran sel bermacam-macam ada yang
hanya 1-10 mikron, misalnya bakteri, ada yang mencapai 30-40 miron, misalnya
protozoa, dan adapula yang mencapai beberapa sentimeter, misalnya serabut kapas
bentuk sel juga bermacam-macam meskioun ukuran sel sangat kecil, namun
strukturnya (susunannya) sangat rumit dan masing-masing bagian sel memiliki
fungsi sebagai hasil energi. Bagian-bagian sel itu tidak dapat berdiri sendiri
atau terpisah dari sel jadi bagian-bagian sel itu harus berada di dalam
kesatuan sel agar dapat berfungsi secara normal. Dengan demikian antara
bagian-bagian sel tersebut dapat hubungan dan saling ketergantungan. Karena
itulah, sel dipandang sebagai unit terkecil dari mahluk hidup.
Tubuh organisme tersusun atas sel, ad
organisme yang terdiri dari satu sel, sederetan sel-sel, adapula yang tersusun
dari banya sel yang dengan bentuk dan ukuran sel yang bermacam-macam meskipun
jumlah jenis (spesies) mahluk hidup
diperkirakan 4 juta jenis, namun dituju secara bio kimia, sel hanadapat
dibedakan menjadi dua macam kedua macam. Kedua macam sel tersebut dapat dilihat
dari ada tidaknya sembran inti. Sel yang tidak memiliki membaran inti
digolongkan kedalam sel prokariotik (Pro= Sebelum, krayon= inti),
sedangkan yang memiliki membran inti, digolongkan kedalam sel prokariotik
(pro= sebelum, krayon, = inti), sedangkan yang memiliki memberan inti
digolongkan kedalam sel eukarion (baca
yukareon, eu = sejati, karyon, = inti) adapula yang menyebutkan sel prokariotak
(sel bersifat prokarion) dan sel eukariotik (sel bersifat eukarion) selain
tidak memiliki memberan inti, sel prokaliotik juga tidak memiliki sistem
edomembran (membran dalam).
Secara struktural, sel merupakan
penyusun mahluk hidup suatu sel atau banyak sel, bahwa mahluk hidup tersusun
atas sel telah dibuktikan melalui pengamatan mikroskopis oelh scleiden dan
schwann dan dirumuskan dalam teori yang berbunyi “sel merupakan kesatuan
struktural kehidupan”.
Dari teori yang menyatakan “sel
merupakan kesatuan fungsional kehidupan “ oleh max schultze dan Thomas Huxley
terlihat bahwa aktifitas yang berlangsung dalam tubuh mahluk hidup tercermin
dalam aktifitas dalam sel. Contohnya transportasi, resperasi dan sintesis.
Kelangsungan proses tersebut
didukung oleh adanya komponen sel berupa membran sel, sitoplasma, nukleus dan
organel-organel lain mempunyai fungsi khusus dan secara bersama-sama menyusun
sistem yang kompak
Menurut Rudolf Virchow (1885), sel
berasal dari sel (Omnis Cellula e Cellulae), sehingga lahirlah teori sel , “sel
merupakan kesatuan peretumbuhan”. Dan dengan ditemukannya gen yang terdapat
dalam kromosom yang ada didalam nukleus, maka lahirlah teori sel, “sel
merupakan kesatuan hereditas dari mahkluk hisup “. Walter Flemming (1843-1913)
dan Edward Strasburger (1875) mengamati pembelahan-pembelahan sel sehubungan
dengan proses reproduksi sel sehingga memunculkan teori sel baru, yaitu “sel
merupakan kesatuan reproduksi dari makhluk hidup”.
2.2 Struktur Sel Tumbuhan
Gambar
sel tumbuhan secara umum ini mengungkapkan bagian-bagian se tumbuhan. Sel
tumbuhan dikelilingi oleh membran plasma dan mengandung nukleus , ribosom, RE ,
Aparatus golgi , mitokondria, perkrisom , dan mikrofelamen serta mikrotobula,
akan tetapi , sel tumbuhan juga mengandung sekumpulan organel tebungkus membran
yang disebut plastid. jenis plastid yang paling penting ialah klorolas, yang
melaksanakan foto sintesis, dengan mengubah cahaya matahari menjadi energi
kimiawi yang disimpan dengan molekul gula dan molekul organik lain. Organel
yang penting lainnya banyak sel tumbuhan, khususnya tumbuhan yang tua, ialah
vakuola sentral. Vakuola ini menyimpan bahan kimiawi, memecah makromulekul, dan
denga membesar memainkan peran utama
dalam pertumbuhan tanaman . membran vakuola disebut tonoplas. Bagian luar
membran plasma sel tumbuhan ialah dinding sel tebal, yang membanti
mempertahankan bentu sel dan melindungi sel dari kerusakan meknis. Sitosol sel
yang bersebalahan berhubungan melalui saluran antar dinding yang disebut plasmodesmata.
2.2.2
Struk Tur Sel
Tumbuhan
2.2.2.1 Dinding Sel
Disebelah
luar membaran plsma terdapat dinding sel yang kaku . yang tersusun atas
polisakarida polisakarida itu terdiri atas hemisulosa dan pektrin. Dinding sel
dibentuk dalam turgeditas sel. Seandainya tidak ada dinding sel, maka sel –sel
tumbuhan mengempis dan bentuk sel berubah-ubah dinding sel mengakibtkan bentuk
sel tetap.
Pada
sel yang bertetangga, diantara dinding selnya terdapat lamela tengah yang
banyak mengandung kalsium dan magnesium
sel-sel yang bertantangan itu berhubungan memlaui pori (nouktah) nouktah merupakan bagian
dinding sel yang tidak mengalami penebalan. Oleh karena itu sitoplasama yang
satu dapat lewat/ masuk kesel yang lain membentuk seperti jalur dan disebut
plasamodesmata melalui pori
inilah zat-zat dapat dilewatkan dari sel yang satu ke sel yang lain.
Tebal
tipsnya dinding tidak sama dinding sel-sel paren kimia umumnya tipis, sedangkan
sel-sel xilem beberapa epidermis dan sel batu memiliki dinding sel yang tebal.
Dinding
sel dapat dibedakan dinding sel primer dan dinding sel skunder. Dinding sel
primer tersusun atas selulosa antara 9% sampai – 25% hemiselulosa pektin serta
beberapa senyawa lainnya selulosa terdiri dari mikrovivbril yaitu serat-serat
panjang yang memiliki daya renggang yang kuat sel-sel yang hanya memiliki
dinding primer misalnya pada sel-sel muda yang tumbuh sel perparen kimia dan
sel kolenkimia.
Dinding
sel skunder dipunyai oleh sel-sel dewasa yang dibentuk disebelah dalam dari
dinding primer. Dinding skunder memiliki kandungan selulosa lebih banyak
bereaksi 41% - 45%, juga hemiselulosa dan lignin pada beberapa sel dinding sel
yang tersusun atas selulosa mengalami penambahan zat lingin yang keras dan kaku
setelah dewasa sel-sel tersebut umumnya mati tinggal dinding selnya yang keras
dan tebal kumpulan sel-sel yang mati menjadi kayu misalnya sel-sel xilem yang
terdapat pada batang atau ranting pengerasan pada sel sklerenkimia akan
mengakibatkan sel itu menjadi sel batu ( skleried), misalnya pada batok kelapa
2.2.2.2 Membran Sel
Membran
sel atau mebmbran plasma tersusun atas molekul lemak dan protein fungsinya sebagai
pelindung molekuler terhadap lingkungahn disekitaranya, dengan jalan mengatur
lalu lintas molekul dan ion-ion dari dan kedalam sel membran sel merupakn
membran yang membatasi isi sel dan sekitarnya membran sel bersifat
semipermeabel/ slektif permeabel.
2.2.2.3 Nuokleus
Inti
sel atau nukleus merupakan organel terbesar yang berada didalam sel Nukleus
berdiameter sekitar 10 mm Nukleus biasanya terletak ditengah sel dan berbentukbulat
atau oval setiap sel mempunyai satu inti, kecuali beberapa organisme yang
berinti dua ( Dikariotik) misalnya paramecium, atau berinti banyak (
Polikariotik), misalnya jamur didalam inti sel terdapat matrik uang disebut
nukleoplasma, nukleolus, RNA, dan kromosom. Kromosom tersusun atas protein dan
DNA. DNA berfungsi untuk menyampaikan informasi ginetik dan sintesis protein.
RNA, berungsi untuk sintesis prortein.
Membran
nukleus adalah membran rangkap membran rangkap nukleus terdiri atas, membran luar
dan memran dalam. Membran luar berhubungan langsung dengan retikulum
indoplasma. Dan akhirnya ke membran sel jadi antara memran sel dengan membran
nukleus terdapat hubungan secara langsung melalui memran tekulum indoplasma.
Nukleoplasma
adalah matriknukleus nukleoplasma tersusun atas air, ion, enzim, dan asam inti
nukloplasma bersigat gen didalamnya terdapat benang penyerap warna. Pada proses
mitosis benang tampak pendek dan disebut kromosom. Benang kromatim tersusun
DNA. Didalam benang DNA tersimpan informasi kehidupan DNA akan mentransikripsi
diri (mengkopi diri) menjadi RNA yang selanjutnya akan dikeluarkan
kesitoplasma.
Nukleolus
adalah terbentuk pada saat terjadi pada saat proses transkripsi (sintesis
plasma) jika proses transisi berhenti, nukleys menghilang atau mengecil jadi,
nukleus bukan merupakan urganel yang tetap, melainkan sebagai suatu tanda bahwa
sel sedang.
Nukleus
memiliki arti penting bagi sel. Yaitu bagi pengendali seluruh kegiatan sel,
misalnya dengan memasukkan RNA dan unit ribosom kedalam sitoplasma. Nukleus
juga berfungsi sebagai pengatur pembelahan sel dan membawa informasi ginetik
didalam nukleus tedapat DNA yang mengandung informasi genetik atau kehidupan
sifat-sifat induk diwariskan kepada keturunannya pada pembalahan sel.
Walaupun
gungsinya sangat penting bukan berarti bahwa hanya nukleus yang menentukan
kehidupan sel. Antara nukleus dan sitoplasma terdapat saling keter gantungan
nukleus saja atau sitoplasma tidak dapat melakukan kehidupan.
2.2.2.4 Sitoplasma
Sitoplasma
tersusun atas air prtein, lemak mineral, dan enzim-enzim, digunakan untuk
mencerna makanan secara ekstraseluler dan untuk melakukan metabolisme sel.
Metabolisme terdiri dari proses penyusunan (anabolisme) dan penguraian
(katabolisme) zat-zat.
Sitoplasma terdapat dalam sel tetapi
diluar inti dan organel-organel sel. Sitoplasma bersifat koloid atau zat yang
tidak padat dan tidak cair. Ukuran partikel telarut adalah 0,001 – 0,1 mikron
dan bersiat transparan. Koloid sitoplasma dapat mengalami perubahan dari fase
sol ke gel dan sebaliknya. Fase sol jika konsentrasinya air tinggi dan gel jika
konsentrasi rendah.
2.2.2.5 Ribosom.
Ribosom
adalah merupakan organel tempat berlangsungnya sintesis protein. Ukurannya
sangat kecil, berdiameter antara 15 – 20 nm. Rribosom tersusun atas RNA ribosom
dan protein terdapat pada semua sel hidup, mempunyai bentuk bundar. Ribosom
terdapat bebas disitopasma dan melekat pada RE kasar (ribosom terikat). Sebagian besar protein yang dibawa oleh
ribosom bebas akan berfungsi didalam sitosol: contohnya ialah enzim-enzim yang
menganalisis metabolisme yang bertempat didalam sitosol. Ribosm terikat umumnya
membuat protein yang dimaksudkan untuk dimasukkan kedalam membran, untuk
pembungkusan dalam organel tertentu keluarsel.
2.2.2.6 Retikulum endoplasma.
Retikulum
berasal dari kata reticular yang berari ayaman benang atau jala karena letaknya
memusat pada bagian – bagian dalam sitoplasma (endoplasma) maka disebut sebagai
retikulum indoplasma, retikulum endoplasma hanya dijumpai didalam sel ekariotik
baik sel hewan maupun sel tumbuhan sel-sel kelenjar mengandung lebih banyak RE
dibandingkan dengan sel bukan kelenjar.
Retikulum enduplasma banyak bentuk
(polimorit) membran ratikulum endoplasma merupakan lanjutan dari membra nukleus
hingga kemembran plasma. Dengan adanya sistem endo membran ini maka terbentuk
lumen menyerupai “trowongan”. Yang menghubungkan nukleus dengan bagian luar
sel.
Retikulum enduplasma terdiri dari
dua macam yaitu retikulum endoplasma kasar dan retikulum etiplasma harus.
Retikulum enduplasma kasar adalah retikum enduplasma yang berhadapan dengan
sitoplasma yang di tempeli ribosom sehingga trampak berbintik-bintik. Retikulum
enduplasma kasar merupakan penampung protein yang dihasilkan rebosom protein
yang dihasilkan masuk ke dalam rongga retikulum enduplasma. Retikulum
enduplasma halus adalah yang tidak di tempeli rebosom.
Retikulum enduplasma memiliki
beberapa fungsi yaitu: menampung protein yang disentesis oleh rebosom untuk
disalurkan ke kompleks golgi dan akhirnya dikeluarkan dari sel (retikulum
enduplasma kasar). Mensintesis lemak dan kolestrol (retiulum enduplasma kasar
dan halus), menetralkan racun (detoksipikasi) misalanya retikulum enduplasma
yang ada didalam selsel hati, dan transportasi molekul-molekul dari bagian sel
yang satu kebagian sel yang lain.
2.2.2.7 Badan Golgi
Badan golgi sering disebut golgi
saja pada sel tumbuhan, badan glgi disebut fiktiosom organel ini polimorpik dan
terletak diantara RE dan membran plasma.
badan golgi merupakan organel
polimorpik, tersusun atas membran terbentuk kantng pipih, pembuluh, gelembung,
terkecuali atau bentukan seperti mangkok.
Cara kerja badan golgi sebagaimana
di uraikan sebelumnya, sinteis prtein yang berlangsung di rebosom di tambpung
di RE. oleh RE, protein tadi mulamula dimasukan ke dalam gelembung (pesikula)
kemudian gelembung tersebut “berenang” didalam sitoplasma menuju ke golgi dialam
golgi, protein tersebut direaksikan dengan zat-zat lain, diantaranya direasikan
dengan gelioksilat (gula) menjadi gelikoprotein. Jadi, golgi perungsi
menambahkan gelioksilat pada protein. Gelikoprotein tersebut kemudian dimasukan
ke dalam kantong-kantong sekresi. Akhirnya kantong-kantong itu meninggalkan
golgi, “berenang” didalam sitoplasma menuju ketepi sel yaitu ke membran plasma.
Membran plasma
membuka (pecah) untuk mengeluarkan protein tersebut dari dalam sel keluar sel.
Dengan demikian, protein yang di produksi didalam sel telah di sekresikan ke
luar sel.
Jadi secara ringkas, RE menampung
dan menyalurkan protein ke golgi, golgi mereaksikan protein itu dengan
glioksilat sehingga terbentuk glikoprotein untuk di bawah keluar sel, karena
hasilya disekresikan itulah maka golgi disebut pula sebagai orginel sekretori.
Selain berfungsi menambahkan
glioksilat pada protein, golgi juga berfungsi untuk enensintesis glioklipida
pembentukan dinding sel tumbuhan dan pembentukan lisosom.
2.2.2.8 Mitokondria
Mitokondria merupakan penghasil
energi karena berfungsi untuk respirasi. Bentuk mitokondria beraneka ragam ada
yang bulat, oval, silindris seperti gada, seperti raket dan adapula yang
bentuknya tidak beraturan. Namun secara umum dapast dikatakan bahwa mitokondria
berbentuk butiran atau benang. Mitokondria mempunyai ukuran plastis, artinya
bentuknya mudah berubah. Ukuranya seperti bakteri dengan diameter 0,5 - 1 cm
dan panjang 3 -10 cm.
Mitokondria memiliki dua membran
yaitu membran luar dan membran dalam. Struktur membran luar mirip dengan
membran plasma. Pada membran dalam terjadi pelekukan ke arah dalam membentuk
krista. Dengan adanya krista ini, permukaan membran dalam menjadi semakin luas
sehingga proses respirasi sel semakin efektif. Proses respirasi berlangsung
pada membran dalam mitokondria (pada krista) dan matriks. Matriks adalah cairan
yang berada didalam mitokondria dan bersipat sebagai sel. Matriks tersusun atas
air, protein, enzim pernapasan, garam, DNA dan ion-ion. Enzim-enzim pernapasan
itu sangat penting bagi proses pembentukan ATP. Reaksi pernapasan yang
berlangsung dalam mitokondria adalah reaksi dekarboksilasi oksidatif, daur
krebs dan transfer elektron.
2.2.2.9 Plastida
Plastida adalah organel yang
mengandung pigmen. Bentuk dan isi plastida pada sel tumbuhan bermacam-macam,
tergantung pada fungsinya.
Plastida ada beberapa macam yaitu
kromoples, leuklopas, amiloplas dan kloroplas. Kromoplas adalah plastida yang
mengandung pigmen merah. Kromoplas terdapat antara lain pada buah tomat yang
merah. Leokulas adalah plastida yang tidak mengandung pigmen warna. Plastida
terdapat pada sel-sel embrional, empulor batang, dan bagian tumbuhan didalam
tanah yang bewarna putih. Amiloplas adalah plastida yang mengandung amilum dan
kloroplas adalah plastisida pada sel autoprof yang eukariotik. Jadi kloroplas
dimiliki oleh sel-sel yang berkloropil, misalnya ganggang, lumut, tumbuhan paku
dan tumbuhan bunga.
Kloroplasma memilii beberapa rangkap
yaitu membran luar dan dalam, membran luar permukaannya rata dan berfungsi
mengatur keluar masuknya zat membran dalam membungkus cairan kloroplas (struma)
membran dalam kloroplas melipat kearah dalam dan membentuk lembaran-lembaran
yang disebut tilakoid pada tempat-tempat tertentu, tilakoid bertumpuk-tumpuk
membentuk badan seperti tumpukan uang logam yang disebut gerana.
Analisis kimia dari kloroplas
menunjukan kloroplas terdiri dari protein pospolipid pidmen hijau dan kuning
DNA dan RNA.
2.2.2.10 Vakuola (Rongga Sel)
Vakuola sel tumbuhan bersifat
menetap sel-sel tumbuhan yang memiliki vakuola besar biasanya adalah sel-sel
parenkimia dan kolen kimia. Vakuola tersebut dibantai oleh membrian yang
disebut tonoplas.
Fungsi vakuola diantaranya yaitu
sebagai tempat menyimpan kandungan makanan pigmen dan minyak peris (mudah
menguap) cerita tempat menimbun secara metabolisme.
2.2.2.11 Peroksisom
Peroksisom mengandung enzim
katalase. Enzim katalase berfungsi menguraikan hitrogen roksida (H2 O2) menjadi
oksigen dan air. Hidrogen progsida merupakan senyawa hasil sampingan dari
proses pernapasan (oksidasi) sel yang bersifat meracuni sel.
Yang banyak mengandung peroksisom
adalah sel yang banyak melakukan oksidasi, misalnya sel hati, sel otot.
Disamping itu enzim katalase juga berperan dalam metabolisme lemak dan
potoreskirasi.
2.2.2.12 Glioksisom
Glioksisom terdapat pada jaringan
yang mengandung lemak seperti biji-bijian berlemak, glioksisom menghasilkan
enzim katalase dan oksidase yang keduanya berperan dalam proses metabolisme lemak,
yaitu membuat lemak menjadi gula. Proses metabolisme lemak menghasilkan dan
yang lebih di perlukan untuk berkecambahan biji.
2.2.2.13 Mikrofilamen Atau Filamen Aktin
Mikrofilamen adalah rantai ganda
protein yang salingbertaut dan tikis mikrofilamen tidak terlihat bila diamati
dengan mikroskop cahaya. Mikrofilamen berdiameter 5-6 nanometer (NM). Terdiri
dari protein yang disebut aktif.
2.2.2.14 Mikrotubul
Mikrotubul adalah rantai protein
yang berbentuk spiral dan spiral ini berbentuktabung berlubang mikrotubul tersusun
atas bola-bola molekul yang lebih besar dari aktin-aktin bola-bola ini disebut
tubulin. Diameter mikrotubul lebih kurang 25 namumeter mikrotubul merupakan
serabut penyusun situskeleton terbesar.
Mikrotubul mempunyai tunas
mengarahkan gerakan komponen-komponen sel mempertahanken bentuk sel serta
membantu dalam pembelahan sel secara mitosis.
2.2.2.15 Filamen Intermediet
Filamen intermediet adalah peralatan
sel yang lebih permanen daripada mikropilamen dan mikrotubula, yang sering
dibongkar pasang dalam berbagai macam bagian sel perlakuan kimiawi yang
memindahkan mikropilamen dan mikrotubula dari sitoplasma menggunakan jaringan
filamen intermediet yang mempertahankan bentuk analisisnya. Eksperimen seperti
ini menyadarkan bahwa filamen intermediet snagat penting dalam memperkuat
bentuk sel dan menetapkan posisi organ tertentu.
BAB III
METODE KERJA
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
Dalam
praktikum pengamatan struktur sel tumbuhan alat-alat yang digunakan yaitu
Ø
Mikroskop
Ø
Kaca obyek
Ø
Kaca penutup (cover glass)
Ø
Pipet tetes
Ø
Pinset
Ø
Jarum
Ø
Kertas hisap
Ø
Tusuk gigi tumbul
Ø
Gelas piala
3.1.2 Bahan
Bahan-bahan yang diperlukan dalam
praktikum pengamatan struktur sel tumbuhan adalah:
Ø
Gabus batang singkong
Ø
Bawang merah
Ø
Air (aquades)
3.2 Cara Kerja
Dalam pengamatan sel tumbuhan ada
beberapa langkah cara kerja yang harus dilakukan:
3.2.1 Mengamati Sel Mati Pada
Tumbuhan
Ø
Potonglah gabus batang singkong kering secara
melintang dengan silet tipis mungkin (akukan sampai mendapatlan bagian yang
tipis)
Ø
Setelah mendapatkan bagian yang tipis ambil
dengan pinset lalu letakan pada kaca obyek
Ø
Kemudian tetesi dengan aquades menggunakan pipet
sebanyak 1 atau 2 tetes
Ø
Lalu tutup dengan kaca penutup
Ø
Waktu menutup usahakan jangan sampai timbul
gelembung udara agar tidak mengganggu pengamatan.
Ø
Amati perparat tersebut dibawah mikroskop dengan
pembesaran lemak (10 X) lalu dengan pembesaran kuat (12,5 X)
Ø
Gambarlah hasil pengamatan pada tempat tersedia
dan berikan keterangan bagian-bagiannya
3.2.2 Mengamati Sel Hidup Pada
Tumbuhan
Ø
Ambil satu bagian siung bawang merah yang utuh
Ø
Peganglah siung bawang yang utuh tersebut dengan
permukaan yang cekung menghadap padamu
Ø
Potonglah siung itu sama rata pada bagian
tengah, usahakan jangan san\mpai terputus
Ø
Patahkan mejadi dua sehingga pada pinggir patahan
terlihat selaput epidermis yang tipis
Ø
Dengan menggunakan pinset, jepit bagian yang
berselaput tipis lepaskan dari siungnya
Ø
Letakkan selaput tipis epidermis diatas kaca
objek dan berikan setetes aquades, kemudian tutup dengan kaca penutup
Ø
Amati dibawah mikroskop denga pembesaran lemah (
10 X ) lalu dengan pembesaran kuat (12,5 X)
Ø
Gambarlah hasil pengamatan pada tempat yang
disediakan
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
4.2 Pembahasan
Pengamatan yang telah saya lakukan saat
saya praktikum biologi umum ini tentang struktur sel tumbuhan menjadikan diri
saya pribadi yang lebih bisa memahami struktur sel tumbuhan secara langsung.
Selain memahaminya dengan berbagai teori yang sudah ada. Selain itu, pengamatan
ini bertujuan untuk menjadikan kepribadian yang terlampir dengan kemampuannya
menjelaskan struktur sel hewan serta dapt menyebutkan bagian-bagiannya.
Dalam
pengamatan struktur sel tumbuhan ini memang tidak semua secara keseluruhan
bagian sel tumbuhan tersebut terlihat secara jelas ketika diamati dengan
mikroskop dengan pembesaran 10 X atau 12,5 X. bagian-bagian sel yang dapat saya
amati hanya dinding sel, vakuola dan inti sel, tidak hanya sel gabus tetapi
juga pada sel bawang merah. Hal ini bisa disebabkan karena ukuran organel-organel sel yang sangat kecil dan pembesaran yang
kurang kuat.
Pengamatan yang saya lakukan ini
juga menghasilkan pengetahuan baru tentang persamaan dan perbedaan antara sel
gabus dan sel bawang merah. Dalam pengamatan ini, perbedaan yang saya dapati
yaitu mengenai bentuk sel gabus dan sel bawang erah. Pada sel gabus, dari
pengamatan yang saya lakukan mendapati bentuknya yang segi enam, tetapi dalam
sel bawang merah bentuk persegi panjang.
Selain perbedaan dalam pengamatan
ini juga didapati persamaan antara sel gabus dan sel bawang merah yaitu
sama-sama memiliki inti sel atau nukleus yang terlihat ditengah masing-masing
sel-sel tersebut.
Dari pengamatan yang telah saya
lakukan ternyata dari kedua sel tersebut didapati inti sel yang terdapat didalamnya.
Jika diperhatikan, antara inti sel
dengan selnya sangat berbeda sekali. Terlebih-lebih dari segi ukuran, ukuran
inti sel jauh lebih kecil dibandingkan dengan selnya.
Jadi
dalam pengamatan ini bagian-bagian yang dap[at dilihat hanya dinding sel, vakuola
dan nukleus kemudian persamaan antara sel gabus dan sel bawang merah adalah
sama-sama memiliki inti sel, vakuola dan dinding sel sedangkan perbedaanya
adalah sel gabus berbentuk segi enam, sedangkan sel bawang merah berbentuk
persegi panjang. Antara kedua sel tersbebut ditemukan inti sel. Inti sel ini
ukurannya jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan sel nya.
BAB V
KESIMPULAN
Dalam pembelajaran yang telah
dialami sebelumhnya, memahami sel tumbuhan hanya sebatas teori-teori yang
tersaji dalam sebuah buku. Namun di praktikum biologi umum ini dapat mengamati
secara langsung bagaimana bentuk sel tumbuhan yang sebenarnya.
Mengamati bearti melihat struktur
sel tumbuhan itus ecara langsung, sehingga dapat mengetahui bahwa sel gabus
yang berbentuk segi enam itu bearti sel yang ukuranya jauh lebih kecil
dibandingkan sel nya, dan sel bawang merah yang berbentuk persegi panjang juga
berinti sel yang ukurunya jauh lebih kecil dibandingkan sel nya.
DAFTAR PUSTAKA
Ø
Tim Dosen Biologi Umum. 2009 “Petunjuk Praktikum
Biologi Umum”
Ø
Syamsuri, Histamar, Drs. M.Pd, Dkk, 2002
“Biologi SMU Kelas II Semester I”. jakarta:
erlangga
Ø
Pratiwi, d.a, dra. 2004 “Buku Penuntun Biologi
SMA Untuk Kelas XI” Jakarta:
Erlangga
Ø
Tim Ganesa Operation. 2004 “Istan Biologi SMA” Jakarta: Erlangga
And something similar is?
BalasHapus