Langsung ke konten utama

Allamanda cathartica

alamanda cathartica, golden trumpet


PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Tumbuhan berbiji atau Spermatophyta (Yunani, sperma = biji , phyton = tumbuhan) merupakan kelompok tumbuhan yang memiliki ciri khas, yaitu adanya suatu organ yang berupa biji. Biji merupakan bagian yang berasal dari bakal biji dan di dalamnya mengandung calon individu baru, yaitu lembaga. Lembaga akan terjadi setelah terjadi penyerbukan atau persarian yang diikuti oleh pembuahan.
Allamanda cathartica adalah tanaman hias yang termasuk dalam kelas dikotiledon yang memiliki biji berkeping dua dan allamanda cathartica juga termasuk dalam ordo apocynales serta termasuk dalam family apocynaceae.

Allamanda cathartica adalah tanaman hias yang termasuk dalam kelas dicotyledonae. Allamanda cathartica umum disebut sebagai bunga alamanda dan juga sering disebut sebagai bunga terompet emas, bunga lonceng kuning, atau bunga buttercup. Bunga alamanda berasal dari daerah Amerika Tengah dan Selatan dan banyak ditemukan di Brazil di mana bunga ini umum digunakan sebagai hiasan karena bentuknya yang indah.

PEMBAHASAN

  • Sejarah  Allamanda cathartica
Bunga alamanda berasal dari daerah Amerika Tengah dan Selatan dan banyak ditemukan di Brazil dan diperkenalkan oleh Allamond, seorang doctor dari Belanda di mana bunga ini umum digunakan sebagai hiasan karena bentuknya yang indah
 .
  • Klasifikasi
Regnum           : Plantae
Divisio             : Spermatophyta
class                 : Dicotyledonae
Ordo                : Apocynales
Family             : Apocynaceae
Genus              : Allamanda
Species            : Allamanda cathartica L.

  • Morfologi
Alamanda adalah tumbuhan perdu, berumur panjang (perenial) yang tingginya  bisa mencapai kurang lebih 4 m. Akarnya tunggang. Batangnya berkayu, berbentuk silindris dan terkulai, berwarna hijau, permukaan halus, percabangannya monopodial dan arah cabangnya terkulai. Daunnya tunggal, bertangkai pendek, tersusun berhadapan (folia oposita), berwarna hijau, berbentuk jorong, panjangnya 5 - 15 cm dan lebarnya 2 - 5 cm, helaian daunnya tebal, ujung dan pangkalnya meruncing (acuminatus), tepinya rata, permukaan atas dan bawah halus, dan bergetah. Bunganya majemuk, bentuk tandan (racemus), muncul di ketiak daun dan ujung batang, mahkota berbentuk corong (infundibuliformis) berwarna kuning, daun mahkota berlekatan (gamopetalus), buah kotak (capsula), bulat, panjang kurang lebih 1,5 cm, bentuk biji segitiga, berwarna hijau pucat saat muda , setelah tua menjadi hitam.

  • Nama Daerah
Indonesia        : Alamanda
Inggris             : Golden-Trumpet, Common Allamanda
Pilipina            : Kampanilya
Sunda              : Lame Areuy

  • Komponen kimia
Alamanda atau dalam bahasa ilmiah disebut Allamanda cathartica daunnya mengandung alkaloida (sebuah golongan senyawa basa bernitrogen yang kebanyakan heterosiklik dan terdapat di tumbuhan).
Tanaman yang berasal dari Amerika Selatan ini, kulit, batang, dan buahnya mengandung saponin (jenis glikosida yang banyak ditemukan dalam tumbuhan. Saponin memiliki karakteristik berupa buih. Sehingga ketika direaksikan dengan air dan dikocok maka akan terbentuk buih yang dapat bertahan lama). Di samping itu kulit batangnya juga mengandung tanin dan buahnya mengandung flavonoida (senyawa kimia aktif yang dapat dijadikan obar penyakit hati) dan polifenol (zat kimia yang ditemukan pada tumbuhan yang memiliki sifat antioksidan).

  • Efek farmakologis dan hasil penelitian tanaman alamanda
Pada percobaan binatang, allamandin dapat menekan pertumbuhan P-388 leukemia.

  • Khasiat dan manfaat
Selain sebagai tanaman hias, alamanda juga bermanfaat dalam pengobatan alternatif  herbal untuk demam, sembelit, eczema, bisul, abses dan kurap, membunuh belatung dan nyamuk, dan sebagai penawar racun.
Bunga alamanda diketahui memiliki beberapa fungsi medis, salah satunya dapat dipakai sebagai laksatif. Getah tanaman ini memiliki sifat antibakteri. Bunga alamanda juga memiliki sifat antibiotik terhadap bakteri Staphylococcus. Bunga tanaman ini juga umum dimanfaatkan sebagai obat untuk mencegah komplikasi dari malaria dan pembengkakan limpa. Selain itu, akarnya juga dapat digunakan untuk mencegah penyakit kuning.
1.      Untuk mengobati eksim
Caranya beberapa lembar daun alamanda dicuci bersih, dilumatkan, kemudian diborehkan pada luka. Jika dilakukan pada malam hari, biasanya esok harinya eksim telah mengering dan setelah ramuan digunakan rutin setiap hari, beberapa hari kemudian eksim sudah hilang.
2.      Untuk mengatasi sembelit
Untuk mengatasi sembelit, cara penggunaannya yaitu dengan cara menyeduh daun alamanda, lalu diminum air seduhannya. Jadi yang digunakan adalah bagian daunnya.
3.      Untuk mengatasi demam,
Caranya dengan menguapi badan dengan daun alamanda.
4.      Untuk penawar racun
Untuk penawar keracunan dipakai kurang lebih 15 gram daun segar Allamanda, dicuci, direbus dengan 1 gelas air selama 15 menit, dinginkan dan disaring. Hasil saringan diminum dua kali sama banyak selang satu jam
  • Habitat
Alamanda dapat ditemukan pada daerah sekitar sungai atau tempat terbuka yang terkena banyak sinar matahari dengan hujan yang cukup dan kelembaban tinggi sepanjang tahun. Tanaman ini tidak mampu tumbuh pada tanah yang bergaram atau terlalu basa dan tanaman ini juga tidak tahan suhu rendah. Suhu -1 °C dapat mematikan tanaman tersebut karena tanaman ini sangat sensitif terhadap suhu dingin.
Alamanda tumbuh dengan baik dan menghasilkan bunga pada intensitas matahari penuh tanpa halangan. Jika diberi halangan maka produksi bunganya menurun. Tanaman ini tumbuh baik dengan kondisi tanah berpasir, kaya bahan organik, serta beraerasi baik. Secara keseluruhan, alamanda adalah tanaman yang mudah tumbuh pada kondisi yang sesuai sehingga pada beberapa daerah juga dipandang sebagai gulma.
Iklim yang tepat untuk pertumbuhan alamanda adalah daerah dengan iklim tropis. Pada daerah dengan iklim tropis, alamanda dapat tumbuh hampir di sebagian besar lingkungan dengan laju pertumbuhan yang cukup cepat. Di habitat aslinya, alamanda hidup pada ketinggian 0-700 meter dari permukaan laut  dengan curah hujan 1000 hingga 2800 mm per tahun. Karena pertumbuhannya yang cepat, alamanda umum digunakan sebagai ornamen untuk menghias pagar dan tembok.
 
  • Reproduksi
Tanaman alamanda berbunga sepanjang tahun di banyak habitat. Tanaman ini dapat berkembangbiak secara generatif dengan biji, namun perbanyakan yang umum dilakukan yaitu secara vegetatif dengan stek batang. Hal ini disebabkan, beberapa varietas hibrida sulit memunculkan kapsul biji. Alamanda tergolong tanaman yang tumbuhnya cepat sehingga harus sering dilakukan pemangkasan untuk menjaga penampilannya.

KESIMPULAN

Dari uraian diatas dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu :
1.      Allamanda cathartica adalah tanaman hias yang umum disebut sebagai bunga alamanda dan juga sering disebut sebagai bunga terompet emas, bunga lonceng kuning, atau bunga buttercup.
2.      Komponen kimia Allamanda cathartica yaitu alkaloida, saponin, tanin, polifenol, dan flavonoida.
3.      Perbanyakan dari tanaman Allamanda cathartica ada dua cara yaitu Generatif dengan biji, dan Vegetatif  dengan stek.
4.      Khasiat dan manfaat Allamanda cathartica yaitu dalam pengobatan alternatif  herbal untuk demam, sembelit, eczema, bisul, abses dan kurap, membunuh belatung dan nyamuk, dan sebagai penawar racun.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.plantamor.com/index.php?plant=55
http://rianiflower.wordpress.com/2008/03/30/bunga-alamanda/
http://iguidepost.blogspot.com/2008/06/alamanda-bunga-terompet.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sel Epitel Rongga Mulut

BAB I PENDAHULUAN    1.1 Latar belakang                     Sel epithelium merupakan sel penutup permukaan tubuh,baik permukaan tubuh sebelah luar atau permukaan tubuh sebelah dalam.Contoh permukaan sebelah luar yang memiliki sel epithelium adalah kulit,sedangkan permukaan sebelah dalam tubuh yang mengandung epithelium adalah permukaan dalam usus,paru-paru,pembuluh darah,dan rongga tubuh.Epitelium yang berada di dinding dalam kapiler darah dan pembuluh linfa disebut endothelium.sedangkan yang melapisi rongga tibuh disebut mesotelium.      Sel-sel epithelium terikat satu dengan yang lainnya oleh zat pengikat antar sel,sehingga hamper tidakada ruangan antars el.Dengan demikian,sel ini dapat melindungisel dibawahnya dari pengaruh lingkungan luar.Karena proses pengeluaran dan pemasukan zat dari dalam atau luar tubuh banyak melalui epithelium,maka sifat permeabelitas dari sel-sel epitel memegang peran penting dalam pertukaranzat antara l

BELAJAR SHOPEE UNTUK PEMULA

Diera pandemi seperti sekarang ini, kesulitan ekonimi dirasakan diseluruh bidang perekonomian. adanya PPKM membuat masyarakat tidak leluasa untuk keluar rumah sekadar berbelanja barang kebutuhanya. Marketplace hadir sebagai solusi. dengan hadirnya marketplace di indonesia, mampu menjadi salah satu alternatif tempat belanja pilihan untuk pemenuhan kebutuhan. kenapa online? pesatnya perkembangan digital yang amat sangat pesat membuat pasar online mampu menjadi primadona masyarakat penikmat fasilitas online.  marketplace hadir sebagai salah satu tempat pengembangan ekonomi di era pandemi. mampu bersaing berjualan di era pandemi dengan jutaan seller adalah hal yang menguntungkan. dan kamu bisa jadi salah satunya. yuk ikut kembangkan ekonomi dengan berjualan di marketplace... SHOPEE adalah salah satu marketplace andalan yang paling banyak diminati oleh masyarakat. belajar bersama menuju sukses bersama kelas shopee untuk pemula. yuk gabung dengan klik link dibawah ini yaaa.... selamat bergab

PLASMOLISIS DAN DEPLASMOLISIS (Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1   Latar Belakang Masalah Plasmolisis adalah peristiwa mengkerutnya sitoplasma dan lepasnya membran plasma dari dinding sel tumbuhan jika sel dimasukkan ke dalam larutan hipertonik. Plasmolisis merupakan proses yang secara nyata menunjukkan bahwa pada sel, sebagai unit terkecil kehidupan, terjadi sirkulasi keluar-masuk suatu zat. Adanya sirkulasi ini menjelaskan bahwa sel dinamis dengan lingkungannya. Jika memerlukan materi dari luar maka sel harus mengambil materi itu dengan segala cara, misalnya dengan mengatur tekanan agar terjadi perbedaan tekanan sehingga materi dari luar bisa masuk. Plasmolisis merupakan dampak dari peristiwa osmosis. Jika sel tumbuhan diletakkan pada larutan hipertonik, sel tumbuhan akan kehilangan air dan tekanan turgor, yang menyebabkan sel tumbuhan lemah. Tumbuhan dengan kondisi sel seperti ini disebut layu. Kehilangan air lebih banyak lagi menyebabkan terjadinya plasmolisis : tekanan terus berkurang sampai di suatu titi