Dewasa ini, hampir setiap kegiatan manusia berhubungan dengan sains dan teknologi. Sains dan teknologi telah mengubah cara kerja manusia yang dulu dilakukan secara manual, kini dikerjakan serba mekanik dan berteknologi. Kehadiran sains dan teknologi mendorong kinerja dan produktifitas menjadi lebih efektif dan efesien. Sekalipun tidak semua pekerjaan dapat digantikan oleh teknologi, seperti halnya guru, namun teknologi merupakan “makhluk baru” yang sangat berpengaruh bagi kelangsungan aktivitas manusia. Dalam dunia pendidikan misalnya, kini teknologi menjadi bagian dari “guru” itu sendiri, yang sangat menunjang efektifitas sebuah proses pembelajaran.
Menurut Anna Poedjiadi (2005), bahwa pembelajaran dalam dunia modern tidak dapat memisahkan diri dengan sains teknologi. Dalam bukunya “Sains Teknologi Masyarakat”, ia mengupas secara detail model-model pembelajaran kontekstual. Pembelajaran yang tepat adalah menggabungan dua hal, yaitu seni dan ilmu. Dua hal inilah yang harus dimiliki oleh seorang guru dalam melakukan interaksi di dunia pendidikan. Dengan “seni”, prilaku dan aktivitas pembelajaran melibatkan intuisi, kreativitas, inspirasi dan bakat. Sedangkan dengan “ilmu”, pembelajaran perlu menerapkan dan mempraktekkan prinsip-prinsip atau teori yang telah dipelajari.
Namun demikian, bobot dan kualitas guru juga sangat menentukan keberhasilan interaksi pembelajaran berbasis sains teknologi. Sebab, supaya siswa dapat memahami materi yang disampaikan guru dengan mudah, ia perlu mempersiapkan dan mengusai teknik, pendekatan dan metode pembelajaran yang cocok untuk materi yang telah diolah secara sistematis dan realistis. Ketepatan antara sains teknologi dan materi yang diajarkan juga harus selaras dan mendukung keduanya.
- Pengertian Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (Stm)
Pendekatan (STM) Sains Teknologi Masyarakat merupakan terjemahan dari science technology and society approach (STS) yang merupakan pendekatan pembelajaran, dikembangkan berdasarkan pada filosofis kontruktivisme. Pendekatan pembelajaran tersebut telah berkembang pesat di Amerika dan Inggris sejak awal tahun 1970-an. Pendekatan STM ( Sains Teknologi Masyarakat ) didasarkan pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan Sains Teknologi Masyarakat (STM) ini baru diperkenalkan di Indonesia pada awal tahun 1990-an yang telah diuji coba dan dilakukan di berbagai sekolah di Jawa Barat dan daerah lain di Indonesiaaaa (http://pelangi.dit-pp.go.id).
Sedangkan menurut para tokoh lain bahwa pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM) merupakan salah satu pendekatan pembelajaran kontekstual yang dapat membantu siswa untuk membuat pelajaran menjadi lebih berarti. Karena di dalam Sains Teknologi Masyarakat (STM) ini berkatain dengankehidupan yang nyata, dimana dalam pembelajaran yang bersumber dari pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM) disini siswa memilik perasaan, perhatian, kemauan, ingatan dan pikiran yang mengalami perubahan berkat pengalaman hidup. Pengalaman dengan teman sebayanya berpengaruh kepada kemampuan menyerap dan perilaku belajar. Lingkungan siswa yang berupa lingkungan alam, lingkungan tempat tinggal, dan pergaulan juga mengalami perubahan lingkungan budaya siswa yang berupa surat kabar, majalah, radio, televisi dan film semakin menjangkau siswa ke semua lingkungan tersebut mendinamiskan motivasi belajar. Kegiatan pembelajaran dimaksudkan agar tercipta kondisi yang memungkinkan terjadinya belajar pada diri siswa. Dalam suatu kegiatan pembelajaran dapat dikatakan terjadi belajar apabila terjadi prsoes perubahan perilaku pada diri siswa sebagai hasil dari suatu pengalaman.
Dari penjelasan di atas dapat dijelaskan beberapa penerapan dalam kegiatan pembelajaran:
a. Percepatan perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi
Percepatan perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi ini tidak memungkinkan bagi guru bertindak sebagai satu-satunya orang yang menyalurkan semua fakta dan teori. Untuk mengatasi hal-hal ini maka perlu pengembangan keterampilan memperoleh dan memproses semua fakta, konsep dan prinsip pada diri siswa.
b. Pengalaman intelektual, emosional dan fisik
Pengalaman ini dibutuhkan agar didapatkan hasil belajar yang optimal. Ini berarti kegiatan pembelajaran yang mampu memberi kesempatan kepada siswa memperlihatkan unjuk kerja melalui sejumlah keterampilan memproses semua fakta, konsep dan prinsip sangat dibutuhkan.
c. Penanaman sikap dan nilai sebagai pengabdi
Hal ini menuntut adanya pengenalan terhadap tata cara memproses dan memperoleh kebenaran ilmu yang bersifat kesementaraan. Hal ini akan mengarahkan siswa pada kesadaran keterbatasan manusiawi dan keunggulan manusiawi, apabila dibandingkan dengan keterbatasan dan keunggulan ilmu pengetahuan dan teknologi (Dimyati dan Mudjiono, 2006 : 135 – 138).
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan itu, di bidang ilmu pendidikan dikembangkan pula berbagai metode mengajar yang lebih sesuai, efektif dan efisien. Materi pelajaranpun dikembangkan karena telah banyak perubahan yang terjadi atau telah banyak ditemukan pengetahuan yang lebih mendalam sebagai akibat dari perkembangan teknologi.
- Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan harus dapat mempergunakan sumber-sumber pengetahuan yang ada di masyarakat karena:dengan melihat apa yang terjadi di masyarakat anak didik akan mendapatkan pengalaman langsung (first hand experience) dan oleh karenanya mereka dapat memiliki pengalaman yang konkret (jelas dan nyata) serta mudah diingat.
- pendidikan membina anak-anak yang berasal dari masyarakat, dan akan kembali ke masyarakat.
- di masyarakat banyak sumber pengetahuan yang mungkin guru sendiri belum mengetahuinya.
- kenyataan menunjukkan bahwa masyarakat membutuhkan orang-orang yang berdidik dan anak didikpun membutuhkan masyarakat.
- Keunggulan Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (Stm)
Ada beberapa keunggulan yang dapat diperoleh dari pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM) yaitu:
a. Keunggulan pendekatan STM jika ditinjau dari segi tujuan
Ø Meningkatkan keterampilan inquiry dan pemecahan, di samping keterampilan proses.
Ø Menekankan cara belajar yang baik yang mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.
Ø Menekankan sains dalam keterpaduan dan antara bidang studi.
b. Keunggulan pendekatan STM jika ditinjau dari segi pembelajaran
Ø Menekankan keberhasilan siswa
Ø Menggunakan berbagai strategi
Ø Menyadarkan guru bahwa kadang-kadang dirinya tidak selalu berfungsi sebagai sumber informasi.
c. Keunggulan pendekatan STM ditinjau dari segi evaluasi
Ø Ada hubungan antara tujuan, proses dan hasil belajar
Ø Perbedaan antara kecakapan, kematangan serta latar belakang siswa juga diperhatikan.
Ø Kualitas efisiensi dan keefektifan serta fungsi program juga dievaluasi.
Ø Guru juga termasuk yang dievaluasi usahanya yang terus menerus dalam membantu siswa.
3. Langkah-langkah Penerapan Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM)
Ada bebrapa tahapan yang dapat dilakukan oleh guru dalam pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM), yaitu:
Ø Tahap apersepsi (inisiasi, invitasi dan eksplorasi) yang mengemukakan isu atau masalah aktual yang ada di masyarakat dan dapat diamati oleh siswa.
Ø Dalam pembentukan konsep yang siswa membangun atau mengkonstruksikan pengetahuan sendiri melalui observasi, eksperimen, dan diskusi.
Ø Tahap aplikasi konsep atau menyelesaikan masalah yang menganalisis masalah atau isu yang telah dikemukakan di awal pembelajaran berdasarkan konsep yang telah dipahami sebelumnya.
Ø Tahap pemantapan konsep, di mana guru memberi pemantapan konsep agar tidak terjadi kesalahan konsep pada siswa.
Ø Tahap evaluasi penggunaan tes untuk mengetahui penguasaan konsep siswa terhadap materi yang dikaji.
DAFTAR PUSTAKA
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Poedjiadi Anna . 2005. Sains Tekhnologi Masyarakat.: Model Pembelajaran Kontekstual Bermuatan Nilai. Bandung : Rosda.
Komentar
Posting Komentar
Mohon tidak ada Spam